Linux Mudah dengan Slax

Simplicity adalah ciri khas utama dari Slax Linux (http://www.slax.org), sebuah distribusi Linux turunan Slackware (http://www.slackware.com) yang ditujukan bagi pemula yang ingin menggunakan Linux. Sangat kontras memang dengan sang bapak (Slackware Linux) yang cukup tidak bersahabat dalam instalasinya. Distro ini mengkususkan diri sebagai distro ringan serta portabel dengan spesialisasi Live CD dan Live USB. Menariknya adalah semua paket aplikasi di Slax disebut dengan Module yang sangat mudah pemasangannya. Boleh dibilang bahwa Slax tidak memerlukan konfigurasi dari setiap modul yang dipasang, cukup download dan aktifkan melalui module manager. Meski ringan, ringkas dan kecil, Slax Linux didukung oleh berbagai aplikasi atau modul yang siap diaktifkan.

Slax tersedia dalam 2 versi Live, yaitu Slax Live CD yang dapat diunduh sebagai file ISO dan Slax Live USB dalam bentuk tar. Versi Live CD tidak dapat menyimpan perubahan konfigurasi yang ditambahkan, seperti penambahan modul. Setiap instalasi modul akan hilang jika Slax dimatikan dan tidak akan muncul kembali ketika Slax di boot ulang. Berbeda dengan Slax Live USB yang dapat menyimpan setiap perubahan konfigurasi ke dalam sistem. Slax sudah mampu untuk membaca dan me-mount partisi NTFS sehingga kita sebagai pengguna dapat menyimpan file kerja dan data di harddisk. Istimewanya Slax menawarkan Slax Drive sebuah fitur online disk storage secara cuma-cuma bagi pengguna yang cukup puas dengan kapasitas simpanan yang standar. Slax Drive memungkinkan data setiap penggunanya dapat diakses dari manapun, sesuai dengan gaya slax yang portabel.

Fitur Module Manager Slax Linux

Slax Desktop KDE 3.5.10 dengan Module Manager

Slax menggunakan  KDE 3.5.10 sebagai Desktop Environment utamanya. Senjata yang membuat saya terpesona oleh Slax adalah Slax Module Manager. Boleh dibilang Slax tidak memiliki repository seperti Distro-distro Linux raksasa macam Fedora, Debian, Ubuntu ataupun abangnya OpenSuse. Semua paket dinamakan dengan modul yang mudah instalasinya dengan Slax Module Manager. Linux tanpa setting konfigurasi memang Slax! Hanya download modul dan instal dengan Module Manager ini. Kekurangannya adalah pengguna mesti mengunduh setiap dependensi dari setiap modul yang akan diinstal, untungnya setiap depedensi diinformasikan untuk diunduh.

Modul bawaan Slax tidak ada bedanya dengan aplikasi yang terinstall di Linux Desktop lainnya. Aplikasi office yang dipasang adalah Koffice (Writer, Spreadsheet dan presentation) cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Bisa saja kita mengaktifkan modul OpenOffice 3.2.0, namun yang saya alami Slax hang ketika melakukan saving dokumen. Multimedia bawaan dan bagusnya bisa langsung muter MP3 diantaranya KPlayer, Mplayer dan Juk. Jika tidak puas dengan aplikasi grafis tinggal aktifkan saja modul Grafis seperti Xara Xtreme Linux, Gimp bahkan Picasa Google.

Slax di harddisk

Slax sayangnya tidak menyertakan instalasi ke harddisk PC. Untungnya ada modul yang namanya slax2hd untuk memasang Slax Linux sebagai native OS di PC. Instalasinya sangat Slackware banget berbasis ncurses yang kayaknya tidak disukai oleh newbie alias pengguna pemula. Anehnya Slax yang terpasang di harddisk secara native akan tampil dengan mode text. Agar slax yang terinstall di harddisk menampilkan mode GUI harus mengetikkan perintah startx. Sayangnya jika slax diinstalasi sebagai native OS di harddisk, pemasangan modul akan menemukan banyak masalah alias error.

Yah! Sepertinya Slax memang sebuah Distribusi Linux yang dirancang sebagai Sistem Operasi yang ringan, ringkas dan portabel. Sebuah sensasi baru bagi pemula linux yang baru mengetahui keunggulan Linux sebagai Sistem Operasi saku yang portabel, mudah tanpa instalasi, colok dan jalan. Saya memang seorang Fans Fedora, tetapi suka dengan simpisitas yang ditawarkan Slax![ydn]


Powered by Qumana

6 tanggapan untuk “Linux Mudah dengan Slax

    1. Kenapa gak pakai GPRS saja,aku dah coba koneksi ke internet dgn HP Nokia sbagai modem,cukup tambahkan modul:kmobiletool,kdebluetooth,pyton dan ruby…selamat mencoba

  1. Bebas (Free OpenSource Software) itu belum tentu gratis, meski nggak beli bukan berarti gratis, minimal butuh sewa Warnet buat download atau beli pulsa buat modemnya he he ….

    yang Gratisan (FreeWare) itu belum tentu bebas, ente belum tentu boleh berbagi dengan temen ente atau dipake bareng buat kantor ente….
    .-= CanMasagi´s last blog ..Linux Mudah dengan Slax =-.

  2. saya masih memilih ubuntu koala karmix. hehe, mau mencoba suse tapi belum punya waktu. maupun Slax. yah, nikmati saja open source ini.

Tinggalkan komentar